Sabtu, 19 September 2015

Biodata singkat K.H Anwar Zahid

Prospek SMKPDFPrintE-mail
Enterpreuner kondang Tantowi yahya (49) mengatakan prospek lulusan SMK lebih bagus ketimbang lulusan SMA.”Bukan karena saya Ikon SMK saya lalu berbicara seperti ini. Tapi ini masih bisa di buktikan. Di SMK,selain mendapat pendidikan sama seperti d SMA, siswa SMK juga  mendapat bekal keterampilan untuk siap bekerja. Jadi mereka punya nilai plus,”katanya kepada warta kota,sabtu(23/1).
Bila dulu SMK dipandang sebelah mata, menurut tantowi, kini justru sebaliknya. Saat ini, banyak orang tua tertarik untuk menyekolahkan anak nya ke SMK. Apalagi dewasa ini, lapangan kerja menuntut tenaga-tenaga kerja siap pakai.
“Lulusan SMA cenderung meneruskan ke perguruan tinggi. Kuliah juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Setelah lulus kuliah juga belum tentu bisa langsung kerja. Makan nya saya bilang prospek SMK lebih bagus karena siswanya di didik menjadi tenaga kerja siap pakai. Istilahnya skill full,”  urai kakak kandung helmi yahya itu.
Oleh karena itu, menurut tantowy, SMK harus didukung semua pihak. Anggota fraksi partai Golkar(FPG) DPR I ni juga berharap pemerintah, melalui kementrian pendidikan nasional, bisa membina SMK. “Program-program  SMK harus benar-benar bisa link dan match dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, kalu bisa disiapkan untuk mendukung pasar kerja luar negri yang terampil, bukan hanya sebagai pembantu rumah tangga atau PRT,” Tandas bintang iklan layanan masyarakat SMK bisa ini.
Apa yang dikatakan Tantowy mirip dengan pendapat Direktur Pembinaan SMK Dirjen Pendidikan dasar dan menengah, kementrian pendidikan nasional (Kemendiknas), Joko Sutrisno. Menurut Joko, SMK bisa menjadi solusi menghadapi ASEAN-Cina Free Trade Agreement (ACFTA) atau perdagangan bebas As-SEAN-Cina yang sudah berlaku per 1 Januari 2010.
“Jangan kita lawan prosuk cina masuk, tetapi bagaimna memanfaatkan produk cina untuk meningkatkan advantage melalui pengembangan SMK” katanya di sebuah kegiatan di Mataram, NTB, Sabtu (23/1), seperti di kutip d Antara.
Masuknya produk cina dinilai mengancam industry dalam negri karena produk dalam negri belum sepadan dengan produk dari negri tirai bamboo tersebut.”Kita memang tidak bisa mengalahkan produk c ina terutama produk Manufactur. Kita masih perlu berguru ke negri tersebut”, Ujarnya.
Namun kondisi tersebut juga bisa di tangkap sebagai kesempatan untuk menciptakan SMK sebagai solusi dalam menghadapi persaingan pasar bebas tersebut. Caranya adalah menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar di luar negri termasuk Cina. Kerjasama tersebut bisa bentuk perjanjian pembelian suku cadang atau bahan baku untuk kemudian dilakukan produksi barang jadinya di Indonesia dengan melibatkan SMK.
Dengan demikian, SMK bisa mengambil margin keuntungan dari mitra industrinya.”Model seperti ini akan coba kita terapkan sampai pada akhirnya SMK mampu memproduksi suku cadang atu bahan baku yang kita datangkan dari luar negri itu,”.
 Nah,kita harap smk puma menjadi smk yang berkualitas untuk bangsa.
http://prudentschool.sch.id/home/index.php?view=article&id=233%3Aprospek-smk&option=com_content&Itemid=112
Sumber : Warta Kota